Sunday, 15 Jun 2025

KAI Daop 8 Surabaya Dukung Langkah IRPS Lakukan Preservasi Menara Air Heritage Peninggalan Belanda di Stasiun Tarik

3 minutes reading
Sunday, 15 Jun 2025 10:37 0 Admin

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 8 Surabaya mendukung inisiatif Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) dalam kegiatan bakti sarana preservasi menara air bersejarah peninggalan Belanda yang berada di area Stasiun Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Menara air ini merupakan salah satu elemen penting dalam sistem perkeretaapian masa kolonial, yang dahulu digunakan untuk menyuplai air bagi lokomotif uap. Meski sudah tidak digunakan dalam operasional kereta api pada masa kini, menara air tersebut tetap berdiri sebagai saksi sejarah perkembangan perkeretaapian di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengungkapkan bahwa KAI Daop 8 Surabaya sangat mengapresiasi langkah IRPS dalam melestarikan aset – asset heritage perkeretaapian.

“Kami melihat kegiatan ini sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap sejarah perkeretaapian di Indonesia. KAI Daop 8 Surabaya mengucapkan terima kasih dan mendukung langkah – langkah preservasi tersebut yang sejalan dengan nilai-nilai pelestarian budaya dan sejarah”, ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Koordinator IRPS Wilayah Jawa Timur, Rizky Nur Adrianto mengungkapkan bahwa preservasi bangunan bersejarah seperti menara air di Stasiun Tarik merupakan bagian penting dalam upaya melestarikan jejak sejarah perkeretaapian Indonesia. Oleh sebab itu, IRPS Wilayah Jawa Timur pada kesempatan ini melakukan giat bakti sarana dengan membersihkan dan akan melakukan preservasi menara air yang berada di sisi timur Stasiun Tarik.

Lebih lanjut Rizky mengungkapkan bahwa IRPS sudah melaksanakan beberapa program terkait bakti sarana sebelumnya yang berada di wilayah KAI Daop 8 Surabaya, antara lain membersihkan turntable atau alat pemutar lokomotif dan tangki air kuno di Stasiun Mojokerto, preservasi corong air untuk pengisian lokomotif jaman dahulu yang terdapat di Stasiun Mojokerto dan Sukorejo, serta melakukan pemindahan dan melakukan preservasi sinyal perkeretaapian Krian dari daerah Prajekan yang kini menjadi monumen di halaman depan Stasiun Krian.

“Dalam rencana kedepan, giat terbaru di Stasiun Tarik ini tidak hanya berhenti dipembersihan saja, namun segera akan dibuatkan perencanaannya untuk pengecatan dan pembersihan area sekitar. Tujuan dari giat bakti sarana ini agar bangunan atau peninggalan jaman Belanda ini bisa terjaga dan menjadi sumber informasi sejarah untuk kita semua”, pungkas Rizky.

Proses preservasi yang dilakukan IRPS meliputi pendataan dan dokumentasi struktur bangunan, pembersihan area, serta perawatan awal terhadap elemen-elemen arsitektural yang masih asli. Selain itu, IRPS juga merancang penyusunan narasi sejarah untuk keperluan edukasi publik, sehingga situs ini dapat berfungsi sebagai sumber pembelajaran sejarah perkeretaapian.

KAI Daop 8 Surabaya menegaskan bahwa kolaborasi dengan komunitas pelestari seperti IRPS merupakan bentuk sinergi positif dalam menjaga nilai-nilai historis dan budaya yang melekat pada aset-aset perkeretaapian. Dengan pendekatan partisipatif ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap pelestarian bangunan bersejarah.

“Dengan adanya dukungan dan keterlibatan berbagai pihak, kami optimistis pelestarian heritage perkeretaapian akan terus berkembang, dan masyarakat dapat lebih mengenal serta mencintai sejarah transportasi perkeretaapian di negeri ini,” tutup Luqman.

Artikel ini juga tayang di vritimes

Featured

LAINNYA